sumber : http://aams.abatasa.co.id/post/detail/8838/kumpulan-terjemah-hadits-tentang-shalat
1061. Dari Ibnu Umar radhiallahu �anhuma bahawasanya Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Shalat jamaah adalah lebih utama dari shalat fadz -
yakni sendirian -dengan kelebihan dua puluh tujuh darjat." (Muttafaq
�alaih)
1062. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Shalatnya seseorang lelaki dalam jamaah itu dilipat gandakan pahalanya
melebihi shalatnya di rumahnya secara sendirian -munfarid - atau di
pasarnya dengan dua puluh lima kali lipatnya. Yang sedemikian itu ialah
kerana bahawasanya apabila seseorang itu berwudhu� lalu memperbaguskan
cara wudhu�nya, kemudian keluar ke masjid, sedang tidak ada yang
menyebabkan keluarnya itu melainkan kerana hendak bersembahyang, maka
tidaklah ia melangkah sekali langkah, melainkan dinaikkanlah untuknya
sedarjat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahan. Selanjutnya apabila
ia bersembahyang, maka para malaikat itu senantiasa mendoakan untuknya
supaya ia memperolehi kerahmatan Allah, selama masih tetap berada di
tempat shalatnya, juga selama ia tidak berhadas. Ucapan malaikat itu
ialah: "Ya Allah, berikanlah kerahmatan pada orang itu; ya Allah,
belas-kasihanilah ia." Orang tersebut dianggap berada dalam shalat,
selama ia menantikan shalat - jamaah." (Muttafaq �alaih)
Ini adalah lafaznya Imam Bukhari.
1063. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki buta matanya
datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini tidak
mempunyai seorang pembimbing yang dapat membimbing saya untuk pergi ke
masjid," lalu ia meminta kepada Rasulullah s.a.w. supaya diberi
kelonggaran untuk bersembahyang di rumahnya saja, kemudian beliau s.a.w.
memberikan kelonggaran padanya. Setelah orang itu menyingkir, lalu
beliau s.a.w. memanggilnya dan berkata padanya: "Adakah engkau mendengar
azan shalat?" Orang itu menjawab: "Ya, mendengar." Beliau s.a.w.
bersabda lagi: "Kalau begitu, kabulkanlah isi azannya itu."
Maksudnya: Datanglah untuk mengikuti jamaah, kalau menghendaki banyak fadhilah. (Riwayat Muslim)
1064. Dari Abdullah, ada yang mengatakan: �Amr bin Qais yang terkenal
dengan sebutan Ibnu Ummi Maktum, seorang muazzin r.a. bahawasanya ia
berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Madinah ini banyak sekali binatang
melatanya - seperti ular, kala dan Iain-Iain - juga banyak binatang
buasnya." Kemudian Rasulullah s.a.w. ber-sabda: "Apakah engkau mendengar
ucapan Hayya �alas shalah dan Hayya �alal falah? - maksudnya: Apakah
engkau mendengar bunyi azan? Kalau memang mendengar, maka marilah datang
ke tempat berjamaah."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
Hayya �ala ertinya marilah datang.
1065. Dari Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, nescayalah
saya telah bersengaja hendak menyuruh supaya diambilkan kayu bakar, lalu
dicarikanlah kayu bakar itu, kemudian saya menyuruh supaya shalat
dilakukan dengan dibunyikan azan dahulu untuk shalat .tadi, selanjutnya
saya menyuruh seseorang lelaki untuk menjadi imamnya orang banyak -
dalam shalat jamaah itu, seterusnya saya sendiri pergi ke tempat
orang-orang lelaki - yang tidak ikut berjamaah - untuk saya bakar saja
rumah-rumah mereka �tu." (Muttafaq �alaih)
1066. Dari Ibnu Mas�ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang kalau
menemui Allah Ta�ala besok - pada hari kiamat - dalam keadaan Muslim,
maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil
untuk mendatanginya - yakni jika sudah mendengar azan, sebab
sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w.
beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah
termasuk sebahagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau
semua sama bersembahyang dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana
shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang
bersembahyang dalam rumahnya, nescayalah engkau semua telah meninggalkan
sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan
sunnah Nabimu, maka nescayalah engkau semua tersesat. Sungguh-sungguh
saya telah melihat sendiri bahawa tidak ada seorang pun yang suka
meninggalkan shalat-shalat - itu dengan berjamaah -melainkan ia adalah
seorang munafik yang dapat dimaklumi ke-munafikannya. Sungguh ada pula
seseorang itu yang didatangkan untuk menghadhiri shalat jamaah itu, ia
disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia ditegakkan di dalam saf -
kerana ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu."
(Riwayat Muslim)
Dalam lain riwayat Imam Muslim disebutkan, katanya: "Sesungguhnya
Rasulullah s.a.w. itu mengajarkan kepada kita akan jalan-jalan petunjuk
dan sesungguhnya termasuk salah satu dari jalan-jalan petunjuk itu ialah
melakukan shalat di masjid yang diazankan di situ - yakni shalat-shalat
yang dilakukan dengan jamaah.
1067. Dari Abuddarda� r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada tiga orang pun Maka dari itu, hendaklah engkau semua tetap
menjaga jamaah, sebab hanyasanya serigala itu dapat makan dari kambing
yang jauh - yakni yang terpencil dari kawanannya."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
yang berada dalam suatu kampung atau suatu desa yang di kalangan mereka
tidak didirikan shalat - jamaah, melainkan syaitan telah dapat
memenangkan mereka itu. Maka dari itu, hendaklah engkau semua tetap
menjaga jamaah, sebab hanyasanya serigala itu dapat makan dari kambing
yang jauh - yakni yang terpencil dari kawanannya."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar