Kelahiran buah hati anak adalah sebuah kebahagiaan bagi setiap pasangan suami istri. Dan kebahagiaan menyambut kelahiran bayi tentunya harus selalu untuk disyukuri. Anak adalah karunia yang teramat indah tak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Proses melahirkan bayi adalah sebuah perjuangan bagi seorang ibu karena harus mempertaruhkan nyawanya juga dalam sebuah proses persalinan yang dilaluinya.
Islam juga telah memberikan tuntunan menyambut kelahiran bayi ini. Tatkala seorang anak lahir, pasangan dan keluarga bersukacita. Dalam syariat Islam didapati tuntunan berkenaan dengan ungkapan rasa kegembiraan dan kebahagiaan saat seorang anak lahir.
Menyampaikan bisyarah (kabar gembira) untuk sesorang yang lahir anaknya. Al-bisyarah ini adalah menyampaikan pada seseorang tentang sesuatu yang menyenangkan hatinya. Penyampaian kabar gembira memiliki peranan yang penting dalam menanamkan kerukunan dan rasa saling cinta di hati kaum muslimin. Dan ini adalah salah satu dari sekian adab menyambut kelahiran anak.
Di dalam kitab-Nya, Allah Ta'ala menyampaikan kabar gembira akan lahirnya seorang anak keturunan Nabi Ibrahim a.s melalui para malaikat (QS. Hud:69-71) dan kabar akan diberikannya seorang anak yang sabar dan alim (QS. Adz-Dzariyat:28 & QS. Ash-Shaffat:101). Adapula berita kelahiran Nabi Yahya a.s yang dikaruniakan kepada Nabi Zakariya melalui malaikat-Nya (Ali Imran:39 & Maryam:7). Karena itu salah satu tuntunan Islam menyambut kelahiran anak itu, salah satunya adalah dianjurkan bagi seorang muslim untuk bersegera menyampaikan kabar yang menggembirakan ini kepada saudara-saudaranya.
Ada beberapa adab tuntunan menyambut kelahiran seorang anak manusia di muka Bumi ini yang ada dalam tuntunan Islam diantaranya yaitu :
- See more at: http://abufarras.blogspot.com/2013/02/Tuntunan-Islam-Menyambut-Kelahiran.html#sthash.vAPwTIxH.dpufIslam juga telah memberikan tuntunan menyambut kelahiran bayi ini. Tatkala seorang anak lahir, pasangan dan keluarga bersukacita. Dalam syariat Islam didapati tuntunan berkenaan dengan ungkapan rasa kegembiraan dan kebahagiaan saat seorang anak lahir.
Menyampaikan bisyarah (kabar gembira) untuk sesorang yang lahir anaknya. Al-bisyarah ini adalah menyampaikan pada seseorang tentang sesuatu yang menyenangkan hatinya. Penyampaian kabar gembira memiliki peranan yang penting dalam menanamkan kerukunan dan rasa saling cinta di hati kaum muslimin. Dan ini adalah salah satu dari sekian adab menyambut kelahiran anak.
Di dalam kitab-Nya, Allah Ta'ala menyampaikan kabar gembira akan lahirnya seorang anak keturunan Nabi Ibrahim a.s melalui para malaikat (QS. Hud:69-71) dan kabar akan diberikannya seorang anak yang sabar dan alim (QS. Adz-Dzariyat:28 & QS. Ash-Shaffat:101). Adapula berita kelahiran Nabi Yahya a.s yang dikaruniakan kepada Nabi Zakariya melalui malaikat-Nya (Ali Imran:39 & Maryam:7). Karena itu salah satu tuntunan Islam menyambut kelahiran anak itu, salah satunya adalah dianjurkan bagi seorang muslim untuk bersegera menyampaikan kabar yang menggembirakan ini kepada saudara-saudaranya.
Ada beberapa adab tuntunan menyambut kelahiran seorang anak manusia di muka Bumi ini yang ada dalam tuntunan Islam diantaranya yaitu :
- Mendoakan kebaikan bagi sang bayi baru lahir. Salah satu untuk kebaikan bayi baru lahir adalah doa :"Semoga Allah memberi barokah di atas anak itu dan hendaklah engkau mensyukuri, semoga anak itu dewasa dan kuat, serta engkau (bayi) mendapat ketaatannya".
- Adzan Iqomah pada bayi. Sang ayah hendaknya segera mengazani di telinga kanan dan mengiqamahkan di telinga kiri pada anaknya yang baru lahir. Pemberian adzan dan iqamah pada bayi baru lahir ini salah satu tujuannya agar kalimat yang pertama kali didengar sang bayi adalah kalimat thayyibah dan dijauhkan dari segala gangguan setan yang terkutuk. Dalam sebuah hadist dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Rafi’, ia berkata: "Aku melihat sendiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengazankan Al-Hassan bin Ali pada telinganya ketika ia baru dilahirkan oleh Fatimah."(HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
- Tahnik (Mengoleskan sesuatu yang manis di mulut bayi). Pengertian tahnik adalah mengunyah kurma hingga lembut dan halus, lalu dimasukkan ke dalam mulut bayi. Hal ini termasuk dalam sunnah menyambut kelahiran bayi sebagaimana dalil hadist yang berbunyi :"Dari Abu Musa al Asy’ary beliau berkata: Dilahirkan bagiku bayi laki-laki, kemudian aku bawa kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah menamakan bayi itu Ibrahim dan mentahniknya dengan korma serta mendoakan keberkatan atasnya, lalu menyerahkan kembali kepadaku. Dan dia (Ibrahim) merupakan anak Abu Musa yang paling besar (sulung).(HR. Bukhari no. 5467, Muslim III/1690, Ahmad IV/339). Tujuan tahnik adalah persiapan agar bayi nantinya mudah untuk merasakan manisnya air susu ibu dan juga agar anggota mulut bayi kuat sehingga mampu menghisap air susu ibunya. Cara mentahnik bayi adalah dengan meletakkan sedikit buah kurma di atas jari telunjuk dan dimasukkan ke mulut bayi serta dengan perlahan-lahan digerakkan ke kanan dan kiri. Ini dilakukan agar kurma tadi bisa menyentuh seluruh mulut bayi hingga terkena rongga tekaknya.
- Melaksanakan Aqiqah Bayi. Pelaksanaan aqiqah anak ini dilakukan dengan cara menyembelih dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan. Sedangkan syarat bagi hewan untuk akikah yang disembelih sama dengan syarat hewan untuk berkurban. Dan inilah tuntunan panduan adab Islami menyambut kelahiran bayi yang ada dalam agama kita yaitu Islam.
- Memberi nama baik untuk anak. Salah satu dari kewajiban orang tua lainnya adalah dengan memberikan nama yang baik kepada anaknya. Karena nama merupakan doa dan sebuah harapan dari orang tua. Arti nama dalam Islam adalah bukan hanya sekedar label saja, akan tetapi mengandung makna yang berarti dalam hal doa, citra diri, dan identitas seorang muslim.
- Mencukur Rambut. Pada saat tujuh hari kelahiran bayi, juga disunnahkan untuk memotong rambut si bayi. Hal ini sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasululah SAW ketika cucunya Hasan dan Husain lahir. Beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong rambut dan menimbangnya ukuran perak, kemudian disedekahkan kepada fakir miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar