Penuh berkah
Harta kekayaan itu hijau dan manis. Barangsiapa yang mendapatkannya dengan benar (halal) maka akan diberkahi’ ( HR. Bukhari, Muslim)
Harta akan mengejar manusia
“Sesungguhnya rizki akan mengejar seorang hamba seperti ajal mengejarnya” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh syeh Al Bani)
Keberuntungan
“Sungguh beruntunglah orang yang telah berislam, ia diberi kecukupan rezeki dan sifat puasa dengan pemberian Allah (qonaah) ” (HR.Muslim)
Perut
“yang pertama kali busuk dari badan manusia dalam kubur adalah perut, maka janganlah kalian makan kecuali yang baik” (HR. Bukhari, Muslim)
Memantapkan kaki di akhirat
Kedua kaki seorang hamba tidak akan tergelincir ke dalam Neraka sampai ditanya tentang empat hal: tentang umurnya bagaimana dia habiskan, tentang masa mudanya bagaimana dilewati, tentang hartanya darimana dihasilkan dan kemana ia salurkan, tentang ilmunya apakah ia amalkan.
(HR. Tabrani dan Bazzar)
(HR. Tabrani dan Bazzar)
KATA MUTIARA
“Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan hakiki adalah kekayaan hati. ” (HR.Bukhari dan Muslim)
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun (QS. Saba’ 37)
Sesungguhnya Allah TIDAK MELIHAT RUPA dan HARTA kalian, tetapi Ia MELIHAT HATI dan AMAL kalian.(HR.Muslim)
Umar bin Khottob berkata: “tidak ada tempat yang aku cintai tatkala ajal datang dari pada saat aku bekerja untuk keluargaku melakukan jual beli”.
Sebagian ulama salaf berkata: “ada sebagian dosa yang tidak bisa diampuni kecuali oleh rasa sakit dalam mencari rizqi untuk keluarga”.
Ibrahim bin Adham berkata: “Wahai Syaqiiq, di tengah-tengah kami tidak ada orang yang cerdas karena jihad dan haji tapi karena dia tahu apa yang masuk ke dalam perutnya”
Ibnu katsier berkata: “harta yang halal adalah syarat diterimanya amal dan doa sebagaimana yang haram adalah sebab tertolaknya doa”
Ibnu mas’ud berkata: “Rizqi tidak akan datang ditarik orang yang tamak dan tidak akan pergi karena orang yang tidak suka”
للَّهُمَّ اكْفِني بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ ، وَأغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِواكَ
ya Allah cukupkanlah diriku dengan perkara halal dari yang haram, dan jadikanlah aku — dengan karunia darimu – tidak membutuhkan siapapun selain Engkau”
اللهم ولا تجعل الدنيا أكبر همنا، ولا مبلغ علمنا، ولا إلى النار مصيرنا، ونسألك اللهم الغنيمة من كل بر، والسلامة من كل إثم، وبارك لنا فيما رزقتنا، وقنا عذاب.
“ya Allah janganlah engkau jadikan dunia sebagai cita-cita terbesar kami, puncak ilmu kami, jangan Engkau jadikan neraka tempat kembali kami, kami memohon kepadaMu bagian dari setiap kebaikan, keselamatan dari setiap dosa dan berkahilah kami pada rizqi yang Engkau karuniakan kepada kami serta jauhkan kami dari api neraka”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar