Salah seorang salaf pendahulu yang sholeh pernah mengalami kemarahan kepada budaknya dengan sangat marah, sehingga hendak menyiksanya. Namun budak itu berkata;
“(Orang yang beriman adalah) yang menahan amarahnya.”
{QS. Ali ‘Imron: 134}
{QS. Ali ‘Imron: 134}
Orang itu menjawab, “Saya menahan marahku.” Budak itu berkata lagi;
“Dan yang suka memaafkan kesalahan manusia.”
{QS. Ali ‘Imron: 134}
{QS. Ali ‘Imron: 134}
Orang itu menjawab, “Saya memaafkan kamu.” Budak itu melanjutkan;
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.”
{QS. Ali ‘Imron: 134}
{QS. Ali ‘Imron: 134}
Orang itu menjawab, “Pergilah, sekarang kamu merdeka, karena saya mengharap Wajah Allah subhanahu wata’ala.”
Semoga bermanfaat bagi kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar